Jimbaran – Bali
Setelah melakukan perjalanan darat dengan bis dari Blitar selama hampir 15 Jam, akhirnya saya sampai di Denpasar, Bali. Dan saat ini saya berada di Poedja Villa yang berada di Jalan Raya Uluwatu, No.124 Jimbaran, Bali.
Bercerita dulu yuk tentang bagaimana bisa mendapatkan villa ini. Saya mendapatkannya pada saat ada promo di tiket.com hanya dengan harga 400ribuan saja sudah bisa menginap selama 3 hari 2 malam, yang berarti hanya 200ribuan per malam, dan ini worth it banget. Memang di musim pandemi covid ini, semua hotel dan villa di Bali pada banting harga menjadi sangat murah. Dan mungkin inilah salah satu cara bagi mereka untuk tetap bisa bertahan,karena Bali yang dulunya ramai dengan wisatawan asing dan juga domestik menjadi sepi dan banyak usaha hotel yang gulung tikar.
Saya memilih villa di daerah Jimbaran ini karena dekat dengan tempat wisata yang akan saya kunjungi yaitu Garuda Wisnu Kencana dan Pura Luhur Uluwatu untuk menyaksikan secara langsung Tari Kecak Uluwatu
Benar, saya tidak salah pilih dengan villa ini, Villa klasik yang lokasinya mudah dicari, dekat ke mana-mana, kamarnya bersih dan rapi juga taman yang asri. Kolam renangnya berada tepat di depan kamar, bisa berenang sepuasnya hanya dengan 5 langkah dari pintu kamar bisa langsung nyebur. Pak Poedja pemilik villa juga sangat baik dan ramah, beliau juga rajin sekali membersihkan villanya.
Bangun tidur ternyata sudah siang, karena capek setelah perjalanan jauh, tidur jadi lelap.
Rencana makan siang keluarpun saya cancel, karena cuaca sangat panas dan akbar sepertinya tidak semangat untuk explore sekitar, akhirnya saya order lewat gofood untuk makan siang.
Saya putuskan untuk menyewa mobil untuk mengantar ke Garuda Wisnu Kencana dan juga Pura luhur Uluwatu, tempat ini satu jalur saja. Nanti pukul 2 siang saya akan berangkat dari villa.
Garuda Wisnu Kencana
Pertama saya mengunjungi Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang merupakan salah salah satu tujuan wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali. Diresmikan pada 22 September 2018 oleh Presiden Jokowi, ternyata ada banyak sekali fakta-fakta luar biasa tentang GWK.
Patung Garuda Wisnu Kencana merupakan representasi dari Dewa Wisnu yang sedang mengendarai burung garuda. Dewa Wisnu merupakan dewa pelindung alam semesta, dan Burung Garuda melambangkan kesetiaan dan pengabdian tanpa pamrih.
Pembangunan patung ini membutuhkan waktu sekitar 28 tahun,dengan tinggi 121 meter dan terbuat dari logam tembaga ,baja serta logam kuningan seberat 4000 ton.
Setelah selesai mengunjungi GWK, dilanjutkan untuk menuju Pura Luhur Uluwatu untuk menyaksikan Tari Kecak Uluwatu
Tari Kecak Uluwatu di Pura Luhur Uluwatu.
Menurut saya, kalian itu belum ke Bali, kalau belum menonton Tari Kecak Uluwatu.
Bagi saya ini merupakan pengalaman liburan yang tidak akan pernah terlupakan sepanjang hidup, sebuah seni tari Bali yang unik dipadu dengan keindahan alam disekitar tebing Pura Uluwatu, lembayung senja & pemandangan sunset yang begitu romantis dapat sekaligus dinikmati sambil menonton Tari Kecak Uluwatu. Great!
Seni tari kecak ini dipertunjukkan oleh puluhan penari laki-laki yang duduk berbaris dengan pola melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan “cak, cak, cak” serta mengangkat kedua tangan.Para penari duduk melingkar dan mengenakan kain/sarung khas Bali yang bermotif kotak-kotak seperti papan catur ;). Karena tarian ini mengisahkan legenda Ramayana yaitu sebuah cerita cinta sejati antara Rama dan Sita, jadi beberapa penari juga memerankan tokoh-tokoh seperti Rama, Shinta, Rahwana hingga Hanoman.
Harga tiket masuk untuk pertunjukan ini pada saat itu adalah sebesar 150rb. Saat membeli tiket / menukarkan tiket akan diberikan skrip ringkas tentang tarian kecak ini agar penonton memahami makna dari tarian kecak, jadi mohon dibaca terlebih dahulu sebelum menonton ya.
Tari kecak ini menceritakan tentang Raja Rama yang melakukan pencarian terhadap Permaisuri Sita yang diculik oleh Rahwana,pencarian tersebut dibantu oleh. Ketika Hanoman anoman Hamenemukan tempat penyekapan tersebut lalu memporakporandakan tempat tersebut dengan membakarnya. Namun Hanoman justru terkepung oleh prajurit Raja dan Rahwana dan hampir terbakar. Pada awalnya Raja Rama mengalami kekalahan, tetapi tidak menyurutkan kesungguhan Raja Rama menyelamatkan permaisurinya. Raja Rama berdoa dengan sungguh dan kemudian berusaha kembali. Pada akhirnya Raja Rama dapat menyelamatkan Permaisurinya.
“Makna dan nilai moral dalam tarian kecak ini ialah kasih yang tulus akan menang dengan doa dan kesungguhan.”